Pencarian


 

HARI K3 SEDUNIA 2023






“A safe and healthy working environment is a fundamental principle and right at work”
Jakarta. Indo Medika International-
Hari ini tanggal 28 April diperingati hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja sedunia, peringatan ini bertujuan untuk memperomosikan budaya K3 di lingkungan kerja.

Hari K3 sedunia atau dikenal sebagai Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja International merupakan sebuah kampanye peningkatan kesadaran yang bertujuan untuk memusatkan perhatian internasional tentang bagaimana mempromosikan dan menciptakan budaya K3, yang dapat membantu mengurangi jumlah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan yaitu sosialisasi K3 di sosial media, kegiatan pelatihan dan diskusi mengenai penerapan K3 di lingkungan kerja serta banyak lagi kegiatan yang dapat dilakukan. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar meningkatkan rasa kepedulian tenaga kerja terhadap penerapan K3 di lingkungan kerja sehingga pekerja Fit untuk bekerja “Fit To Work”.

Peringatan bulan k3 sedunia tahun ini, dunia masih berjuang melawan pandemi covid-19, walaupun di beberpa Negara mengalami penurunan angka covid-19. Di Indonesia saat ini telah muncul varian baru dari covid-19 yaitu varian ORTHRUS, yang perlu kita waspadai.

 

pemerintah telah mencabut PPKM, dikarenakan kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan, hal ini bukan berarti virus Covid-19 sudah tidak ada lagi. Atas pertimbangan tersebutlah maka status pandemic tidak di cabut.

Saat ini  virus Covid-19 terus mengalami mutasi tanpa henti, dan terbaru adalah varian baru yaitu CH.1.1 yang disebut dengan "orthrus" hasil mutasi dari varian omicron sebelumnya.

Varian terbaru ini ditakutkan bisa menimbulkan kekhawatiran lantaran lebih mudah menular dibanding varian lainnya, bahkan bisa menembus kekebalan atau antibodi dari vaksin. Subvarian Omicron CH.1.1 ini disebut menjadi pemicu kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Saat ini subvarian Orthrus sendiri masuk ke dalam kategori variants under monitoring (VuM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Subvarian kali ini dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.

Belum diketahui secara pasti gejala khas dari varian ini, Hanya saja, diyakini bahwa subvarian ini akan menimbulkan gejala yang tak jauh berbeda dengan subvarian-subvarian sebelumnya. Gejala yang sering mucul yaitu:

  1. Nyeri tenggorokan : nyeri tenggorokan merupakan gejala yang sering dilami oleh penderita covid, tenggorokan terasa gatal dan kesulitan untuk menelan.
  2. Batuk : penderita covid biasanya mengalami batuk yang khas yaitu batuk kering.
  3. Pilek : pilek adalah satu gejala yang biasa dilami penderita covid yaitu seperti hidung tersumbat dan rasa tidak nyaman di pernapasan atas, hal ini dikarenakan system pernapasan atas adalah tempat pertama virus covid masuk ke bagian tubuh.
  4. Demam : demam adalah respon tubuh untuk melawan infeksi virus maupun bakteri dari luar.
  5. Kelelahan/pegal linu : hal ini terjadi karena organ di dalam tubuh sibuk melawan peradangan yang terjadi. Sering kali tampa melakukan aktifitas fisik penderita covid mengalami kelelahan.

Varian covid terus berkembang, oleh karena itu agar tetap menerapkan protokol kesehatan khususnya jika melakukan aktifitas di area keramaian dan lingkungan kerja, hal ini akan berpotensi besar dalam penyebaran virus.