HIV AIDS - Mitos , Tahapan , Gejala , Dampak dan cara Pencegahan
Indo Medika International, Jakarta- HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Sementara AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV. Jadi HIV adalah nama virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia dan AIDS adalah gejala yang timbul akibat virus HIV yang sudah menyerang system kekebalan tubuh.
Kasus HIV/AIDS ini merupakan suatu kasus yang sangat fatal di masyarakat, dimana setiap penderita akan berakhir dengan kematian. Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es, yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah sebenarnya (Departemen Kesehatan RI, 2021).
Penyakit HIV /AIDS menimbulkan beberapa permasalahan yang cukup serius bagi penderitanya. Secara fisik menimbulkan kerentanan terhadap beberapa penyakit seperti munculnya penyakit TBC, infeksi pada mulut dan tenggorokan oleh jamur, pembengkakan kelenjar getah bening, muncul herpes zoster berulang dan muncul bercak gatal diseluruh tubuh. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari HIV AIDS bukan hanya bagi penderitanya tetapi juga dampak negatif bagi negara yang disebabkan oleh penyakit ini. HIV/AIDS memperlambat pertumbuhan ekonomi dengan menghancurkan jumlah manusia dengan kemampuan produksi (human capital), tanpa nutrisi yang baik, fasilitas kesehatan dan obat yang ada dapat meruntuhkan ekonomi dan daerah.
Bagaimana di Indonesia?
Proses perjalanan HIV/AIDS
Tahap Jendela (Window Period)
Tahap jendela merupakan masa ketika HIV sudah masuk ke dalam tubuh seseorang, tapi tubuh belum membentuk antibodi. Akibatnya, ketika menjalani tes HIV, hasilnya negatif. Lama periode jendela berkisar 0-6 bulan sejak terinfeksi HIV. Meskipun hasil tes masih negatif, namun jika seseorang sudah terinfeksi HIV, maka ia sudah dapat menularkan ke orang lain.
Masa HIV tidak bergejala (Asimptomatik)
Belum ada gejala apapun secara fisik. Tubuh masih dapat bekerja secara normal. Masa ini selama 5-10 tahun.
Tahap AIDS (Simptomatik)
Cara Penularan HIV
Fakta penularan HIV :
Mitos tentang penularan HIV:
(Sumber: International Labour Organization)
Faktor-faktor yang mempengaruhi HIV/AIDS
Menurut Masriadi (2017), Ada beberapa faktor yang dapat menularkan HIV / AIDS
Kontak seksual merupakan salah satu cara penularan utama HIV yaitu sebesar 78%. Hubungan seksual secara vaginal anal, dan oral pada penderita HIV tanpa perlindungan dapat menularkan HIV.
Penularan virus HIV dari ibu ke bayinya dapat terjadi pada waktu hamil, persalinan, dan sewaktu pemberian air susu ibu (ASI). Angka penularan sewaktu kehamilan mencapai 5-10%, sewaktu persalinan 10-20%, dan saat pemberian asi skitar 10-20%. Ibu yang positif HIV tidak boleh menyusui bayinya karena dapat menambah penularan perinatal.Penularan vertikal lebih sering lebih sering terjadi pada kelahiran praterm, terutama yang berkaitan dengan ketuban pecah dini.
Jarum suntik yang digunakan oleh pengguna narkoba secara bergantian akan sangat berkopetensi menularkan virus HIV, selain jarum suntik para pemakai IDU secara bersama juga menggunakan tempat penyampur, pengaduk, dan gelas pengoplos obat akan menyebabkan penularan HIV sangat tinggi.
Cara pencegahan HIV/AIDS
tidak melakukan hubungan seksual. Pencegahan ini terutama bagi mereka yang belum pernah berhubungan seks atau belum menikah.
hanya melakukan hubungan seksual dengan satu orang dan saling setia. Sekalipun kita sudah pernah berhubungan seks, jika kita hanya berhubungan seks dengan orang yang juga hanya berhubungan seks dengan kita, maka HIV bisa dicegah. Tentu saja dengan catatan, baik kita atau pasangan tidak melakukan perilaku lain yang juga dapat menularkan HIV seperti: memakai narkoba suntik atau menerima transfusi darah yang sudah tercemar HIV.
apabila salah satu pasangan sudah terkena HIV atau tidak dapat saling setia, gunakan kondom. Hal ini juga berlaku jika kita atau pasangan melakukan perilaku berisiko lain seperti memakai narkoba suntik. Kondom merupakan alat berbahan dasar latex yang berfungsi mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual serta HIV.
Drug yaitu tidak menggunakan narkoba khususnya narkoba dengan suntik.
Cara pencegahan HIV dan AIDS melalui darah dan ibu ke anak
Pencegahan melalui darah:
Pencegahan melalui ibu ke bayi:
![]() |
(Company Activity) Program CSR : CPR Training with All Tenant Building Plaza Oleos
14 August 2023 |
|
![]() |
KARAKTERISTIK & BAHAYA ROKOK
08 August 2023 |
|
![]() |
(Company Activity) MCU ONSITE
18 June 2023 |
|
![]() |
KETERKAITAN ERGONOMI TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN PEKERJA
16 June 2023 |
|
![]() |
HARI K3 SEDUNIA 2023
28 April 2023 |
|
![]() |
BULAN K3 NASIONAL 2023
10 February 2023 |
|
![]() |
WORD HEART DAY
29 September 2022 |
|
![]() |
WASPADA CACAR MONYET (MONKEYPOX) SUDAH MASUK INDONESIA, INI GEJALA DAN PENULARANYA
22 August 2022 |