Ada beberapa teori jadul menyangkut penyebab kecelakaan mobil Angel. Saya sebut jadul, karena teori itu hanya mengandalkan penyebab tunggal. Teori domino menggambarkan berbagai penyebab. Peristiwa demi peristiwa yang terkait satu sama lainnya yang akhirnya sebabkan kecelakaan.

  Teori ini rasanya tidak adil, karena akhirnya yang disalahkan manusia. Faktor mesin yang mudah dikendalikan terlewatkan. Faktor media jalan, banjir dan cuaca yang tidak mudah ditangani tak digubris. Sesudah Machine, Media akhirnya Man menjadi kambing hitam. Kebakaran banyak dikatakan karena arus pendek. Akhirnya manusia juga yang dianggap lalai. Human error dan human error' orang malas berpikir.
Unsafe condition dan unsafe act jadi topik pembicaraan yang tanpa akhir. Kebakaran dan kecelakaan terus saja terjadi.

Teori Heinrich menyatakan, bahwa satu kecelakaan fatal terjadi sesudah didahului oleh banyak kecelakaan kecil. Jelas teori ini sifatnya menunggu, bukan bergerak aktif cegah kebelakaan. Penggunaan first aid box diminta dicatat. Mudah tapi sukar dilaksanakan. Pada 12 Januari 2000 Petro Widada dapat zero accident, seminggu kemudian terjadi kecelakaan fatal di Gresik. Heinrich tak mikir penyebab. Pikirannya statistik saja

Frank Bird ngikuti teori domino. Dia hanya menterjemahkan kecelakaan menjadi kerugian ekonomi. Pak Emil Salim menerapkan konsep ini dalam lingkungan. Sampah adalah kerugian ekonomi. Sampah bisa menjadi komoditi. Misalnya jual beli karbon. Tidak ada sama sekali kepikiran soal penyebab kecelakaan. Loss demi loss berlangsung terus di perusahaan.

Semua kecelakaan itu penyebabnya banyak. Root causes. Traffic Accident Analisis Polri hanya melakukan rekonstruksi proses terjadinya kecelakaan. Andalkan alat FARO. Dari hasil adalisis saja penyebab yang bisa diungkapkan. Yang belum pernah ada, seperti applikasi hukum Bernoulli dalam aerodinamik mobil tak bisa masuk. Dalam rekonstruksi tak termasuk konstruksi mobil. Cuaca angin juga terlupakan. Kecelakaan terus terjadi.